Rabu, 22 April 2015

Laporan Kerajinan Kayu II

LAPORAN
KERAJINAN KAYU II

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kerajinan Kayu II
Dosen pengampu: Eru Wibowo, S. Sn.





Oleh:
Mei Mardani        13207241024



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tujuan pembuatan laporan ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerajinan Kayu II.
Penyajian laporan ini tidak luput dari bantuan dan bimbingan serta dorongan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Eru Wibowo, S. Sn. selaku dosen pengampu mata kuliah Kerajinan Kayu II serta teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan ini. saya menyadari adanya banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat saya harapkan.
            Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
            Amin
           

Yogyakarta, 05 Januari 2015


                                                                                                            Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………..........               i
KATA PENGANTAR...................................................................                ii
DAFTAR ISI………….........……………………………...……..                iii

TUGAS I.
HIASAN DINDING TEKNIK SEKROL................……........…                1
A.    Pengantar..............………………………………………..                1
B.     Alat.........................………………………………………                1
C.     Bahan..................…………………………………………                6
D.    Proses Kerja.......................................................................                 6
E.     Hasil Akhir.........................................................................                 11

TUGAS II.
TEMPAT SURAT TEKNIK UKIR..............................................                 12
A.    Proses Kerja........................................................................                12
B.     Hasil Akhir.........................................................................                 17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................                  18
LAMPIRAN................................................................................                   19


TUGAS I
HIASAN DINDING TEKNIK SEKROL

Tugas pertama mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat hiasan dinding teknik sekrol dengan ukuran minimal atau kurang lebih seukuran kertas kuarto. Tapi saya membuatnya dengan ukuran 19cm x 30cm dengan tebal 1cm. Sebelum melangkah lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui apa itu teknik sekrol beserta seperangkatnya.
A.    Pengantar
Teknik sekrol adalah proses pembuatan suatu karya menggunakan alat sekrol, dengan prosedur pengoperasian yang benar sesuai dengan fungsinya (Enget, 2008: 345). Pada umumnya mesin sekrol digunakan lebih pada pekerjaan potong memotong bentuk baik lurus, lengkung, bulat, sudut dan sebagainya, dengan potongan yang tepat pada garis atau gambar yang telah dibuat. Alat yang digunakan ada dua jenis yaitu mesin dan manual. Alat yang mesin adalah gergaji kecil yang dilengkapi dengan mesin sebagai penggerak dan komponen-komponen lain yang diperlukan yang dirakit sehingga dapat bergerak secara stabil.
Sedangkan sekrol yang manual hanya berupa gergaji kecil yang dijepit/kencangkan pada ujung besi yang berbentuk huruf U dan diberi tangkai, biasanya alat ini sering kita sebut dengan istilah Coping Saw. Penggunaanya dilakukan secara manual (digerakkan dengan tangan).

B.     Alat
1.      Alat pokok
Alat pokok yang digunakan untuk teknik sekrol adalah seperangkat yang dibuat oleh pabrik maupun dirakit sendiri. Alat ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu dengan menggunakan gergaji manual dan gergaji mesin. Alat dengan gergaji manual sering disebut dengan istilah gergaji tripek. Sedangkan alat dengan gergaji mesin sering disebut dengan istilah mesin sekrol.
Description: E:\IMG_011214_120405.jpg 
Gb. Alat sekrol manual
Foto: Dok. pribadi, 2014
Mesin sekrol memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tetapi fungsinya sama. Hanya dibedakan dalam kekuatan mesin, besar kecilnya rangka mesin dan kemampuan memotong bentuk panjang/lebar/tebal benda kerja. Yang ada di kampus kami yaitu mesin sekrol besar.
Mesin sekrol dibedakan menjadi 3 kelompok jenis ukuran yaitu mesin sekrol kecil, sedang dan besar.
1)      Mesin Sekrol Kecil
Mesin sekrol yang berdiameter kecil biasa digunakan bagi penggergajian kecil. Untuk membuat/memotong bentuk-bentuk ukuran panjang maksimal ± 25cm dan tebal maksimal 2cm, dengan jenis produk seperti letering, passel dan gantungan kunci. Mesin ini biasanya dibuat pabrik.
Description: http://www.perkakasku.com/imgl.php?kode=PR677
Gb. Mesin sekrol kecil
Foto: http://www.perkakasku.com/detailprod.php?prodid=PR677



2)      Mesin Sekrol Sedang
Mesin sekrol sedang ini mempunyai kemampuan lebih besar dibandingkan mesin sekrol kecil. Kelebihannya mengenai tenaga motor yang besar, daya jangkau/ukuran yang mencapai panjang/lebar ± 60 cm, dan kekuatan memotong ketebalan ± 5 cm.
Gb. Mesin sekrol sedang
Foto: BSE kriya kayu jilid 2

3)      Mesin Sekrol Besar
Mesin sekrol besar ini mempunyai tangan penggerak cukup panjang ± 100 cm dan dapat memotong ketebalan kayu 5 cm ke atas yang biasa dikerjakan oleh perajin untuk memotong benda-benda tebal, lebar dan panjang, seperti pemotongan bentuk kaki kursi, pemotongan bentuk sandaran kursi, ornamen lisplang, dll.
Gb. Mesin sekrol besar
Foto: BSE kriya kayu jilid 2

2.      Alat pendukung
Alat pendukung merupakan bagian dari alat pokok untuk melengkapi kelancaran dalam praktik membuat produk. Adapun peralatan pendukung yang digunakan untuk kerja sekrol adalah:
Description: G:\laporan\foto\IMG_081214_111908.jpg
Gb. Gunting
Foto: Dok. pribadi, 2014
·         Gunting
Gunting adalah alat untuk memotong kertas, selain itu bisa juga untuk memotong pola gambar kerja agar lebih mudah dalam penempatan desain pada benda kerja.

·         Pensil
Description: G:\laporan\foto\IMG_081214_111709.jpg
Gb. Pensil
Foto: Dok. pribadi, 2014
Pensil digunakan untuk membuat gambar kerja (mendesain) selain itu juga digunakan untuk menandai ukuran dan memindahkan gambar pola pada benda kerja Pensil ada beberapa jenis, ukuran dari keras dan lunaknya.

·         Ketam
Ketam ini digunakan untuk menghaluskan bahan yang belum halus dan mengurangi ketebalan bahan yang belum sesuai kebutuhan. Ketam ada 2 macam, yaitu ketam manual dan ketam listrik, akan tetapi yang saya gunakan adalah ketam listrik.
Description: http://dwimakmurteknik.com/image-product/img115-1310222715.jpg
Gb. Ketam listrik
Foto: http://dwimakmurteknik.com/product/21/115/MESIN-SERUT-PLANER-MERK-BOSCH-TYPE-GHO-10-82



·         Mistar
Digunakan untuk mengukur panjang dan lebar.
Description: G:\laporan\foto\IMG_081214_111937.jpg
Gb. Gunting
Foto: Dok. pribadi, 2014

·         Bor
Bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang yang akan di Sekrol.
Description: G:\laporan\foto\20141205_134547.jpg
Gb. Bor
Foto: Dok. pribadi, 2014

·         Kuas dan palet
Alat-alat ini digunakan dalam proses finishing, yaitu ketika mengecat.
Description: F:\20150111_160657.jpg
Gb. Kuas dan Palet
Foto: Dok. pribadi, 2015

·        Gergaji
Gergaji ini digunakan untuk memotong bahan yang akan digunakan.


·         Tang
Alat ini digunakan untuk mengencangkan sekrup dan juga untuk memotong mata gergaji yang terlalu panjang, atau memotong kawat dll.

C.    Bahan
Bahan yang saya digunakan untuk membuat hiasan dinding teknik sekrol ini adalah kayu mahoni, karena menurut saya kayu mahoni mempunyai serat yang padat, terjangkau dan ekonomis. Dengan serat yang padat akan mendapatkan hasil sekrolan yang lebih halus.
Selain kayu sebagai bahan utama, bahan yang saya gunakan untuk finishing yaitu wood filler, cat mowilex, cat sandy, melamine lack, hardener, thinner, lem, dan air.

D.    Proses Kerja
1.   Persiapan
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 3\KAYU\laporan\foto\20141107_101806.jpg
Gb. Mendesain
Foto: Dok. pribadi, 2014
2.      Pembuatan Desain
Dalam pembuatan desain ini ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu membuat gambar/desain pada kertas dan mendesain langsung pada kayu yang akan disekrol, tetapi saya memilih membuat desain pada kertas karena menurut saya itu lebih mudah dan saya memilih motif flora sebagai desainnya.

3.      Memindah pola
Langkah-langkah dalam memindah pola adalah sebagai berikut:
a)      Basahi dengan air permukaan kayu yang akan ditempeli pola. Kegiatan ini dimaksudkan agar proses pengeleman mudah merata.
b)      Olesi kayu yang akan digunakan dengan lem.
c)      Tempelkan gambar kerja yang telah dibuat.
d)     Rekatkan bagian dari tengah ke tepi, sambil menekan kertas secara perlahan, agar gambar kerja tidak terlipat.
4.      Pengeboran
Pengeboran ini dimaksudkan untuk melubangi bagian-bagian yang akan disekrol. Agar mudah dan cepat dalam penyekrolan usahakan lubang bekas bor mendekati motif yang akan disekrol.
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 3\KAYU\laporan\foto\20141108_152427.jpg
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 3\KAYU\laporan\foto\20141108_152229.jpg
Gb. Mengebor
Foto: Dok. pribadi, 2014

5.      Penyekrolan
Langkah yang pertama dalam tahap penyekrolan ini adalah pemasangan mata gergaji sekrol. Mata gergaji harus condong/menghadap ke bawah agar penyekrolannya mudah. Sebelum memulai penyekrolan sebaiknya mengecek kekencangan mata gergaji dahulu. Dalam proses penyekrolan ini saya menggunakan sekrol manual, sekrol mesin kecil, dan sekrol mesin besar. Dalam menyekrol bagian-bagian yang kecil saya menggunakan sekrol manual, karena jika menggunakan sekrol mesin mata gergajinya tidak muat dan tidak bisa masuk. Selain bagian-bagian yang kecil tersebut saya menggunakan sekrol mesin yang ada di Kampus, yaitu sekrol mesin besar. Meskipun tidak sewajarnya kayu dengan ketebalan 2 cm disekrol dengan alat tersebut, tapi saya tetap memakai mesin sekrol besar tersebut. Untuk menambah pengalaman, saya memakai mesin sekrol kecil juga dalam mengerjakan tugas ini.
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 3\KAYU\laporan\foto\Foto1762.jpg
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 3\KAYU\laporan\foto\Foto1729.jpg
Gb. Menyekrol dengan sekrol mesin
Foto: Dok. pribadi, 2014
Gb. Menyekrol dengan sekrol manual
Foto: Dok. pribadi, 2014

6.      Nggetaki
Membuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.
7.      Finishing
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)      Kegiatan ini diawali dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas yang kasar ke halus.
2)      Menutup pori-pori dengan wood filler yang dicampur dengan air. Setelah itu ditunggu hingga kering baru diamplas lagi sampai halus.
Description: C:\Users\acer\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20141222_144249.jpg
Description: C:\Users\acer\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20141222_152038.jpg
Gb. Wood Filler
Foto: Dok. pribadi, 2014
Gb. Memfiler
Foto: Dok. pribadi, 2014



3)      Mendasari dengan menggunakan mowilex putih, kegiatan ini saya lakukan agar warna yang saya gunakan nantinya tidak boros karena meresap ke dalam kayu. Lalu dilanjutkan mengamplas.

Description: F:\20141229_101351.jpg
Gb. Mendasari warna putih
Foto: dok. Pribadi, 2014


4)      Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap pewarnaan. Dalam pewarnaan ini saya menggunakan warna cat sandy agar warna-warni dan terlihat lebih menarik.

Description: F:\20141229_165953.jpg
Gb. Mewarna
Foto: dok. Pribadi, 2014

5)      Setelah pewarnaan selesai, saya olesi Melamine agar karya mengkilap. Adonannya yaitu Melamine Lack + Melamine Hardener + Thinner lalu diaduk hingga merata. Perbandingannya yaitu 10:1 tutup botol:20.

Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_144117.jpg                Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_144202.jpg
Gb. Bahan pembuatan melamin pengkilap
Foto: dok. pribadi,2014

8.      Penyajian Karya
Karya sekrolan ini saya memilih menampilkannya menggantung, sesuai dengan namanya yaitu hiasan dinding. Agar mudah dalam penggantungan, saya memberi bingkai tersendiri dalam karya ini.



E.     Hasil Akhir
Description: F:\20150111_152902.jpg
Gb. Hasil karya sebelum dibingkai
Foto: Dok. Pribadi, 2015
Gb. Hasil karya sebelum dibingkai
Foto: Dok. Pribadi, 2015
Description: F:\20150111_152854.jpg

TUGAS II
TEMPAT SURAT TEKNIK UKIR

Tugas kedua mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat tempat surat teknik ukir, akan tetapi saya membuatnya tidak dengan teknik ukir semua melainkan ada kombinasi teknik sekrol. Saya membuat karya ini dengan ukuran 18cm x 12cm, dengan alas 18cm x 7cm . Bahan utama yang saya gunakan adalah kayu, yaitu kayu jati yang tebalnya 1cm. Saya memilih jati karena seratnya yang padat agar memudahkan dalam proses pengukiran. Selain itu bahan dalam pewarnaan ada Melamine Hardener, Thinner, Melamine Sanding Sealer, dan Wood Filler, Woodstain Clear.
Alat yang saya gunakan hampir sama dengan proses teknik ukir, hanya saja ada tambahan alat pokok yaitu satu set pahat/tatah beserta pemukulnya. Alat pendukung seperti gunting, penggaris, bor, dll masih tetap saya pakai.
Description: G:\laporan\foto\Foto1945.jpg
Gb. Satu set pahat
Foto: dok. pribadi, 2014

A.    Proses Kerja
Langsung saja menuju proses pembuatan karya ini, langkahnya adalah sebagai berikut.
1.      Persiapan
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Pembuatan Desain
Membuat desain pada kertas, dan desain motif flora adalah pilihan saya.
3.      Memindah pola
Langkah-langkah dalam memindah pola adalah sebagai berikut:
a)      Basahi dengan air permukaan kayu yang akan ditempeli pola. Kegiatan ini dimaksudkan agar proses pengeleman mudah merata.
b)      Olesi kayu yang akan digunakan dengan lem.
c)      Tempelkan gambar kerja yang telah dibuat.
d)     Rekatkan bagian dari tengah ke tepi, sambil menekan kertas secara perlahan, agar gambar kerja tidak terlipat.
4.      Pengeboran
Pengeboran ini dimaksudkan untuk melubangi bagian-bagian yang akan disekrol.
5.      Penyekrolan
Saya menggunakan mesin yang besar untuk semua penyekrolan kali ini. Kesulitannya yaitu dikarenakan ketidaksesuaian alat dengan bahan, yaitu tebal kayu saya yang hanya 1cm. Jadi harus hati-hati dan dipegangi kuat-kuat.
6.      Nggetaki
Membuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.
7.      Memahat
Dalam memahat ini yang saya lakukan pertama kali adalah membentuk secara kasar dari masing-masing bagian motif, sekaligus membuang bidang bidang yang nantinya menjadi dasaran ukiran. Setelah itu membuat bentuk ukiran yang telah terbentuk secara kasar tadi menjadi lebih halus dan sempurna sehingga bentuk lebih tajam dan permukaan bentuk ukiran menjadi halus.
8.      Menyoret
Membuat garis hiasan pada bagian motif sesuai desain. Sehingga bentuk ukiran/motif akan tampak lebih dinamis.
Description: G:\laporan\foto\IMG_081214_111842.jpg
Gb. Coret
Foto: dok. pribadi, 2014

9.      Finishing
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1)      Kegiatan ini diawali dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas yang kasar ke halus.
2)      Menutup pori-pori dengan filler yang dicampur dengan Thinner. Setelah itu ditunggu hingga kering baru diamplas lagi sampai halus.
Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_151904.jpg
Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_152004.jpg
Gb. Memfiller
Foto: Dok. pribadi, 2014

3)      Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap penyambungan kayu. Saya menggunakan bubuk kayu dan lem untuk merekatkan dibagian-bagian yang terlihat berongga. Setelah itu saya menutup sambungan-sambungannya dengan dempulan filler yang tidak diencerkan menggunakan air ataupun thinner. Lalu diamplas halus.
Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_144249.jpg
Gb. Wood Filler
Foto: Dok. pribadi, 2014

4)      Selanjutnya yaitu tahap pewarnaan. Dalam pewarnaan ini saya menggunakan melamine agar warnanya terlihat klasik dan pahatan-pahatannya terlihat jelas. Adonannya yaitu Melamine Sanding Sealer + Melamine Hardener + Thinner + pewarna, dicampur lalu diaduk hingga rata.
Text Box: Bahan warna coklatDescription: G:\laporan\foto\IMG_20141222_144053.jpg          Description: G:\laporan\foto\IMG_20141222_144202.jpg
Gb. Bahan pembuatan warna
Foto: dok. pribadi,2014

5)      Ditunggu hingga kering lalu diamplas dengan amplas halus nomor 400.

6)      Setelah pewarnaan selesai, saya olesi bahan pengkilap. Seharusnya bahan yang saya gunakan adalah yang mengandung thinner karena proses pewarnaannya mengandung thinner dan jika pengkilap menggunakan thinner hasilnya akan lebih bagus. Tetapi saya menggunakan pengkilap yang mengandung air Woodstain Clear, karena keterbatasan. Adonannya yaitu Woodstain + air, lalu diaduk hingga merata. Perbandingannya yaitu 1:2.

Rounded Rectangle: AIRDescription: F:\20150111_155719.jpg
Gb. Pembuatan bahan pengkilap
Foto: dok. pribadi, 2015


Description: F:\20150111_155805.jpg
Gb. Adonan pengkilap
Foto: dok. Pribadi, 2015



B.     Hasil Akhir


Description: F:\20150111_155955.jpg
Gb. Tampak depan
Foto: dok. Pribadi, 2015
Gb. Tampak samping 1
Foto: dok. Pribadi, 2015
Description: F:\20150111_160020.jpg
Description: F:\20150111_160046.jpg
Gb. Tampak samping 2
Foto: dok. Pribadi, 2015



DAFTAR PUSTAKA

Enget, dkk. 2008. Kriya Kayu untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Parta, I Wayan Seriyoga dan I Wayan Sudana. 2009. Proses Kerja Kriya Kayu. Artikel. Diakses dari http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/proses-kerja-kriya-kayu/ pada 3 Desember 2014.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar