MAKALAH
PEMBELAJARAN
METODE DISKUSI
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Teknologi Pembelajaran Seni
Dosen Pengampu Drs. Martono, M. Pd.
Oleh:
1.
Hazid
Muslichin (13207241023)
2.
Mei
Mardani (13207241024)
3.
Sani
Rangga Purba (13207241025)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN
JURUSAN
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah
ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembelajaran.
Penyajian
makalah ini tidak luput dari
bantuan dan bimbingan serta dorongan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Martono, M. Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Teknologi Pembelajaran
serta teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula
dengan makalah ini. Kami
menyadari adanya banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Amin
Yogyakarta,
27 Februari 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A.
Latar Belakang…………………………………………………... 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………….. 1
C.
Tujuan…………………………………………………………… 1
BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………….… 2
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran Diskusi………………………. 2
B.
Peranan
Guru dan Murid dalam Diskusi…………………….….. 4
C.
Kelebihan
Metode Pembelajaran Diskusi……………………….. 6
D.
Kelemahan
Metode Pembelajaran Diskusi……………………… 7
E.
Langkah-langkah
Metode Pembelajaran Diskusi…………….…. 8
BAB III.
PENUTUP……………………………………………………. 9
A.
Kesimpulan………………………………………………………. 9
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………… 10
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belajar sangat
berkaitan erat dengan pembelajaran, apalagi untuk kita sebagai calon
pendidik. Tentunya kita harus bisa
meningkatkan belajar siswa dengan cara memberi motivasi sebelum mulai
pembelajaran. Untuk meningkatkan
semangat siswa, kita harus berpikir kreatif dalam memilih metode
pembelajaran. Sehingga siswa akan merasa
senang dan tertarik dengan pembelajaran tersebut. Maka, dengan mudah siswa menerima materi,
memahaminya dan akan melekat dalam diri siswa.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu metode
pembelajaran yang dilakukan guru yaitu diskusi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah metode
pembelajaran diskusi itu?
2.
Bagaimanakah
langkah-langkah metode pembelajaran diskusi?
3.
Apa saja
kelebihan yang didapat dalam metode pembelajaran diskusi itu?
4.
Apa saja
kekurangan dalam metode pembelajaran diskusi itu?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
arti metode pembelajaran diskusi
2.
Untuk mengetahui
langkah-langkah metode pembelajaran diskusi
3.
Untuk mengetahui
kelebihan metode pembelajaran diskusi
4.
Untuk mengetahui
kelemahan metode pembelajaran diskusi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah
proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi, saling bertukar pendapat dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan
diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne &
Briggs. 1979: 251).
Metode diskusi adalah cara penyampaian
bahan pelajaran, dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan
masalah. Metode diskusi merupakan salah
satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita
jumpai dalam kehidupan bermasyarakat, karenanya diskusi merupakan jalan yang
banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama
kelompok secara musyawarah dan demokratis.
Dibanding metode ceramah, metode diskusi
dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah,
sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.
Diskusi mengandung unsur demokratis.
Berbeda dengan ceramah, diskusi tidak diarahkan oleh guru, siswa-siswa diberi
kesmpatan untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri(Phopam, 2011: 84).
Dibawah ini pengertian dari beberapa
ahli mengenai metode pembelajaran diskusi antara lain :
1.
Muhibbin Syah
(2000), metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah (problem solving).
Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
2.
Suryosubroto
(1997: 179), metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang
yang bergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan, mendapatkan jawaban dan
kebenaran atas suatu masalah.
3.
Killen, 1988
(Wina Sanjaya, 2006), tujuan metode pemelajaran diskusi adalah untuk memecahkan
suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa serta untuk membuat suatu keputusan.
4.
Kamus bahasa
mendefenisikan diskusi sebagai suatu yang melibatkan saling adanya tukar
pendapat secara lisan, teratur dan untuk mengekspresikan pikiran.
Menurut Suryosubroto, 1997: 181
(Trianto, 2007), metode pembelajaran diskusi digunakan oleh guru apabila
hendak:
1.
Mendorong siswa
berpikir kritis
2.
Mendorong siswa
mengekspresikan pendapatnya secara bebas
3.
Mendorong siswa
menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama
4.
Mengambil satu
alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang seksama
5.
Memanfaatkan berbagai
kemampuan yang dimiliki oleh siswa
6.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing
7.
Memperoleh umpan
balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah
tercapai
8.
Membantu para
siswa belajar berpikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan
kegiatan sekolah
9.
Membantu para
siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya
(orang lain)
10. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut
B.
Peranan Guru dan Murid dalam Diskusi
Untuk mempertahankan kelangsungan,
kelancaran dan efektivitas diskusi, guru sebagai pemimpin diskusi memegang
peranan menentukan. Sejumlah peranan
yang harus dimainkan guru sebagai pemimpin diskusi antara lain :
1.
Initiating,
yakni menyarankan gagasan baru atau cara baru dalam melihat masalah yang sedang
didiskusikan.
2.
Seeking information, yakni meminta fakta yang relevan atau informasi
yang otoritarif tentang topik diskusi
3.
Giving information,
yakni fakta yang relevan atau menghubungkan pokok diskusi dengan pengalaman
pribadi peserta
4.
Giving opinion,
yakni memberikan pendapat tentang pokok yang sedang dipertimbangkan kelompok,
bisa dalam bentuk menantang konsesus atau sikap "nrimo" kelompok
5.
Clarifying,
yakni merumuskan kembali pernyataan sesorang; memperjelas pernyataan seseorang
anggota
6.
Elaborating,
yakni mengembangkan pernyataan seseorang atau memberi contoh atau penerapan
7.
Controlling,
yakni meyakinkan bahwa giliran bicara merata; meyakinkan bahwa anggota yang
perlu bicara memperoleh giliran bicara.
8.
Encouraging,
yakni bersikap resetif dan responsitif terhadap pernyataan serta buah pikiran
anggota
9.
Setting Standards,
yakni memberi atau meminta kelompok menetapkan kriteria untuk menilai urunan
anggota
10. Harmonizing, yakni menurunkan kadar ketegangan yang terjadi
dalam diskusi
11. Relieving
tension, yakni melakukan
penyembuhan setelah terjadinya tegangan
12. Coordinating, yakni menyimpulkan gagasan pokok yang timbul dalam
diskusi, membantu kelompok mengembangkan gagasan
13. Orientating, yakni menyampaikan posisi yang telah dicapai
kelompok dalam diskusi dan mengarahkan perjalanan diskusi selanjutnya
14. Testing, yakni menilai pendapat dan meluruskan pendapat
kearah yang seharusnya dicapai
15. Consensus
Testing, menilai tingkat
kesepakatan yang telah dicapai dan menghindarkan perbedaan pandangan
16. Summarizing, yakni merangkum kesepakatan yang telah dicapai
Sedangkan kegiatan yang dilakukan siswa
dalam pelaksanaan metode pembelajaran diskusi sebagai berikut:
1.
Menelaah topic/pokok
masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik
kepada kelas.
2.
Ikut aktif
memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber
pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang
diajukan.
3.
Mengemukakan
pendapat, baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan
bersama teman sebangku atau sekelompok.
4.
Mendengar
tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang baru
dikemukakan.
5.
Mendengarkan
dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau
kelompok lain.
6.
Menghormati
pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.
7.
Mencatat sendiri
pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun
bertentangan.
8.
Menyusun
kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
9.
Ikut menjaga dan
memelihara ketertiban diskusi.
10. Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam
diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah dianalisa
dari segala sudut pandang.
C.
Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi
1.
Menyadarkan anak
didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
2.
Menyadarkan anak
didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3.
Membiasakan anak
didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
4.
Mendidik siswa
untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
5.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai
sumber data.
6.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
7.
Merangsang siswa
untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat
teman-temannya.
8.
Membina suatu
perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan atau keputusan yang
akan atau telah diambil.
9.
Mengembangkan
rasa solidaritas / toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin
bertentangan sama sekali.
10. Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap
dan kefasihan berbicara saja, tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara
sistematis dan logis.
11. Dengan mendengarkan semua keterangan yang
dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu
problem akan bertambah luas.
12. Mempertinggi peran serta secara perorangan.
13. Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan.
14. Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
15. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara
langsung dalam proses belajar mengajar.
16. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan
bahan pelajarannya masing-masing.
17. Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan
cara berpikir dan sikap ilmiah.
18. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya
dalam diskusi, diharapkan para siswa dapat memperoleh kepercayaan akan
(kemampuan) diri sendiri.
19. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha
pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.
D.
Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi
1.
Tidak dapat
dipakai dalam kelompok yang besar.
2.
Peserta diskusi
mendapat informasi yang terbatas.
3.
Dapat dikuasai
oleh orang-orang yang suka berbicara.
4.
Biasanya orang
menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
5.
Tidak semua
topik dapat dijadikan metode diskusi, hanya hal-hal yang bersifat problematis
saja yang dapat didiskusikan.
6.
Diskusi yang
mendalam memerlukan banyak waktu.
7.
Sulit untuk
menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
8.
Biasanya tidak
semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena
menunggu siswa mengemukakan pendapat.
9.
Kadang-kadang
pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
10. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang
bersifat emosional yang tidak dikontrol akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang
merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
11. Suatu diskusi tak dapat diramalkan sebelumnya
mengenai bagaimana hasilnya, sebab tergantung kepada kepemimpinan sisiwa dan
partisipasi anggotanya.
12. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan
tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
13. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi,
tetapi hanya hal-hal yang barsifat
problematik saja yang dapat didiskusikan.
14. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah
berani mengemukakan pendapatnya, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok
masalahnya.
15. Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani
mengemukakan pendapatnya.
16. Jumlah siswa dalam skala besar dapat mempengaruhi
kesempatan siswa lain untuk mengemukakan pendapatnya.
E.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran Diskusi
1.
Guru
mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlunya, dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan ditentukan
bersama-sama oleh guru dan siswa.
2.
Dengan pimpinan
guru, para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.
Para siswa
berdiskusi dalam kelompok, sedangkan guru menjaga ketertiban dan dapat
memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat
berpartisipasi aktif dan diskusi berjalan lancar.
4.
Kemudian tiap
kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5.
Akhirnya para
siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari
tiap kelompok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode pembelajaran diskusi adalah
proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi, saling bertukar pendapat dan atau saling mempertahankan
pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara
mereka. Metode diskusi cocok digunakan
dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan
keterampilan memecahkan masalah dan juga dapat mendorong siswa untuk berdialog
dan bertukar pendapat dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk
berpartisipasi secara optimal tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun
tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama.
Langkah-langkah metode pembelajaran
diskusi antara lain persiapan (memberikan kondisi belajar siswa, memberikan
informasi atau penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi, mempersiapkan
sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi atau tempat, peserta dan waktu
pelaksanaan diskusi), pelaksanaan (siswa melakukan diskusi, guru merangsang
seluruh peserta berpartisipasi dalam diskusi, memberikan kesempatan kepada
semua anggota untuk berperan aktif, mencatat tanggapan atau saran dan ide-ide
yang penting), evaluasi (memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan
diskusi, menilai hasil diskusi).
Kelebihan metode pembelajaran diskusi
antara lain menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan, menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan
yang lebih baik dll. Kelemahan dari
metode pembelajaran diskusi antara lain tidak dapat dipakai dalam kelompok yang
besar, peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, dapat dikuasai oleh
orang-orang yang suka berbicara dll.
DAFTAR PUSTAKA
Phopam, W.
James. 2011. Teknik Mengajar Secara
Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.
Unikbos. 2014.
Pengertian Diskusi: Apa Itu Diskusi?. Artikel.
Diakses dari http://cariuangdinternet.blogspot.com/2014/05/pengertian-diskusi-apa-itu-diskusi.html pada 23 Februari 2014.
Khoirun,
Nuzulul. 2014. Makalah. Diakses dari http://nuzululkhoirun.blogspot.com/2014/12/tugas-strategi-belajar-mengajar-bidang_46.html pada 23 Februari 2015.
Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
BalasHapusThe Cherokee Casino Resort 천안 출장마사지 provides free 용인 출장안마 parking, a 24-hour casino, 안산 출장샵 a nightclub and a seasonal Olympic-sized indoor 울산광역 출장마사지 pool. All 충주 출장샵 of the hotel's amenities