Kamis, 16 April 2015

pembelajaran metode diskusi

MAKALAH
PEMBELAJARAN METODE DISKUSI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembelajaran Seni
Dosen Pengampu Drs. Martono, M. Pd.


Oleh:
1.      Hazid Muslichin               (13207241023)
2.      Mei Mardani                     (13207241024)
3.      Sani Rangga Purba           (13207241025)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015



KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembelajaran.
Penyajian makalah ini tidak luput dari bantuan dan bimbingan serta dorongan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Martono, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pembelajaran serta teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami menyadari adanya banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
            Amin
           

Yogyakarta, 27 Februari 2015


                                                                                                            Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………                 i
KATA PENGANTAR…………………………………………………..                 ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….                 iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………                1
A.    Latar Belakang…………………………………………………...                 1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………..                 1
C.     Tujuan……………………………………………………………                 1
BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………….…                2
A.    Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi……………………….                 2
B.     Peranan Guru dan Murid dalam Diskusi…………………….…..                 4
C.     Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi………………………..                 6
D.    Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi………………………                 7
E.     Langkah-langkah Metode Pembelajaran Diskusi…………….….                  8
BAB III. PENUTUP…………………………………………………….                 9
A.    Kesimpulan……………………………………………………….                9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………                10




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar sangat berkaitan erat dengan pembelajaran, apalagi untuk kita sebagai calon pendidik.  Tentunya kita harus bisa meningkatkan belajar siswa dengan cara memberi motivasi sebelum mulai pembelajaran.  Untuk meningkatkan semangat siswa, kita harus berpikir kreatif dalam memilih metode pembelajaran.  Sehingga siswa akan merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran tersebut.  Maka, dengan mudah siswa menerima materi, memahaminya dan akan melekat dalam diri siswa.  Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu metode pembelajaran yang dilakukan guru yaitu diskusi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah metode pembelajaran diskusi itu?
2.      Bagaimanakah langkah-langkah metode pembelajaran diskusi?
3.      Apa saja kelebihan yang didapat dalam metode pembelajaran diskusi itu?
4.      Apa saja kekurangan dalam metode pembelajaran diskusi itu?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui arti metode pembelajaran diskusi
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah metode pembelajaran diskusi
3.      Untuk mengetahui kelebihan metode pembelajaran diskusi
4.      Untuk mengetahui kelemahan metode pembelajaran diskusi




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi, saling bertukar pendapat dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.  Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.  Metode diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat, karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.
Dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.  Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah, sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
Diskusi mengandung unsur demokratis. Berbeda dengan ceramah, diskusi tidak diarahkan oleh guru, siswa-siswa diberi kesmpatan untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri(Phopam, 2011: 84).
Dibawah ini pengertian dari beberapa ahli mengenai metode pembelajaran diskusi antara lain :
1.      Muhibbin Syah (2000), metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving).  Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
2.      Suryosubroto (1997: 179), metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang bergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan, mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
3.      Killen, 1988 (Wina Sanjaya, 2006), tujuan metode pemelajaran diskusi adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan.
4.      Kamus bahasa mendefenisikan diskusi sebagai suatu yang melibatkan saling adanya tukar pendapat secara lisan, teratur dan untuk mengekspresikan pikiran.
Menurut Suryosubroto, 1997: 181 (Trianto, 2007), metode pembelajaran diskusi digunakan oleh guru apabila hendak:
1.      Mendorong siswa berpikir kritis
2.      Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas
3.      Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama
4.      Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama
5.      Memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa
6.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing
7.      Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai
8.      Membantu para siswa belajar berpikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah
9.      Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain)
10.  Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut



B.     Peranan Guru dan Murid dalam Diskusi
Untuk mempertahankan kelangsungan, kelancaran dan efektivitas diskusi, guru sebagai pemimpin diskusi memegang peranan menentukan.  Sejumlah peranan yang harus dimainkan guru sebagai pemimpin diskusi antara lain :
1.      Initiating, yakni menyarankan gagasan baru atau cara baru dalam melihat masalah yang sedang didiskusikan.
2.      Seeking information, yakni meminta fakta yang relevan atau informasi yang otoritarif tentang topik diskusi
3.      Giving information, yakni fakta yang relevan atau menghubungkan pokok diskusi dengan pengalaman pribadi peserta
4.      Giving opinion, yakni memberikan pendapat tentang pokok yang sedang dipertimbangkan kelompok, bisa dalam bentuk menantang konsesus atau sikap "nrimo" kelompok
5.      Clarifying, yakni merumuskan kembali pernyataan sesorang; memperjelas pernyataan seseorang anggota
6.      Elaborating, yakni mengembangkan pernyataan seseorang atau memberi contoh atau penerapan
7.      Controlling, yakni meyakinkan bahwa giliran bicara merata; meyakinkan bahwa anggota yang perlu bicara memperoleh giliran bicara.
8.      Encouraging, yakni bersikap resetif dan responsitif terhadap pernyataan serta buah pikiran anggota
9.      Setting Standards, yakni memberi atau meminta kelompok menetapkan kriteria untuk menilai urunan anggota
10.  Harmonizing, yakni menurunkan kadar ketegangan yang terjadi dalam diskusi
11.  Relieving tension, yakni melakukan penyembuhan setelah terjadinya tegangan
12.  Coordinating, yakni menyimpulkan gagasan pokok yang timbul dalam diskusi, membantu kelompok mengembangkan gagasan
13.  Orientating, yakni menyampaikan posisi yang telah dicapai kelompok dalam diskusi dan mengarahkan perjalanan diskusi selanjutnya
14.  Testing, yakni menilai pendapat dan meluruskan pendapat kearah yang seharusnya dicapai
15.  Consensus Testing, menilai tingkat kesepakatan yang telah dicapai dan menghindarkan perbedaan pandangan
16.  Summarizing, yakni merangkum kesepakatan yang telah dicapai
Sedangkan kegiatan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan metode pembelajaran diskusi sebagai berikut:
1.      Menelaah topic/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik kepada kelas.
2.      Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang diajukan.
3.      Mengemukakan pendapat, baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan bersama teman sebangku atau sekelompok.
4.      Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang baru dikemukakan.
5.      Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok lain.
6.      Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.
7.      Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan.
8.      Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
9.      Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.
10.  Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang.




C.    Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi
1.      Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
2.      Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3.      Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
4.      Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
5.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
6.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
7.      Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
8.      Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan atau keputusan yang akan atau telah diambil.
9.      Mengembangkan rasa solidaritas / toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin bertentangan sama sekali.
10.  Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja, tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
11.  Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
12.  Mempertinggi peran serta secara perorangan.
13.  Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan.
14.  Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
15.  Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar.
16.  Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan bahan pelajarannya masing-masing.
17.  Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
18.  Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi, diharapkan para siswa dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.
19.  Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

D.    Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi
1.      Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2.      Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3.      Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4.      Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
5.      Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi, hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
6.      Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
7.      Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
8.      Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
9.      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
10.  Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak dikontrol akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
11.  Suatu diskusi tak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya, sebab tergantung kepada kepemimpinan sisiwa dan partisipasi anggotanya.
12.  Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
13.  Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi  hanya hal-hal yang barsifat problematik saja yang dapat didiskusikan.
14.  Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.
15.  Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.
16.  Jumlah siswa dalam skala besar dapat mempengaruhi kesempatan siswa lain untuk mengemukakan pendapatnya.

E.     Langkah-langkah Metode Pembelajaran Diskusi
1.      Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya, dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh guru dan siswa.
2.      Dengan pimpinan guru, para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.      Para siswa berdiskusi dalam kelompok, sedangkan guru menjaga ketertiban dan dapat memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif dan diskusi berjalan lancar.
4.      Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5.      Akhirnya para siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap kelompok.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi, saling bertukar pendapat dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.  Metode diskusi cocok digunakan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah dan juga dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama.
Langkah-langkah metode pembelajaran diskusi antara lain persiapan (memberikan kondisi belajar siswa, memberikan informasi atau penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi, mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi atau tempat, peserta dan waktu pelaksanaan diskusi), pelaksanaan (siswa melakukan diskusi, guru merangsang seluruh peserta berpartisipasi dalam diskusi, memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berperan aktif, mencatat tanggapan atau saran dan ide-ide yang penting), evaluasi (memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan diskusi, menilai hasil diskusi).
Kelebihan metode pembelajaran diskusi antara lain menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik dll.  Kelemahan dari metode pembelajaran diskusi antara lain tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar, peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara dll.

DAFTAR PUSTAKA

Phopam, W. James. 2011. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.
Unikbos. 2014. Pengertian Diskusi: Apa Itu Diskusi?. Artikel. Diakses dari http://cariuangdinternet.blogspot.com/2014/05/pengertian-diskusi-apa-itu-diskusi.html pada 23 Februari 2014.
Khoirun, Nuzulul. 2014. Makalah. Diakses dari http://nuzululkhoirun.blogspot.com/2014/12/tugas-strategi-belajar-mengajar-bidang_46.html pada 23 Februari 2015.

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    The Cherokee Casino Resort 천안 출장마사지 provides free 용인 출장안마 parking, a 24-hour casino, 안산 출장샵 a nightclub and a seasonal Olympic-sized indoor 울산광역 출장마사지 pool. All 충주 출장샵 of the hotel's amenities

    BalasHapus